Sunday, 9 February 2025

Kemalasan yang berubah menjadi semangat berkat Pelajaran dari Pemulung (CERITA INSPIRATIF)

 Di sebuah kota jakarta, terdapat seorang anak yang masih pelajar dibangku kelas 8 SMP. Ia adalah anak yang biasa-biasa saja namun dia selalu malas untuk pergi ke sekolah. Setiap pagi ia sangat malas untuk berangkat ke sekolah, ia lebih memilih untuk tidur lebih lama atau bermain game daripada belajar. Ia merasa bahwa sekolah tidak memberinya kebahagiaan, hanya selalu tugas-tugas yang banyak dan aturan yang ribet. ia masih bingung dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk mengubah perasaannya dan pola pikirnya, karena semuanya terasa membosankan.


Di suatu malam hari sedang turuh hujan, ia mau beli makan namun hujan dan menepi untuk meneduh dipinggir jalan. Saat ia sedang neduh, ia melihat seorang bapak-bapak pemulung tua yang sedang mengumpulkan sampah di pinggir jalan itu. Pemulung itu memakai baju yang kotor dan lusuh, dengan tubuh yang kurus dan wajah yang penuh kerutan. Namun, meskipun terlihat kasihan, bapak pemulung itu tampak memiliki semangat yang luar biasa untuk mencari sebuah sampah yang untuk dijadikan duit.


ia penasaran, lalu mendekati pemulung itu dan bertanya "Permisi pak, apakah bapak sudah makan?" dan bapaknya menjawab " iyaa dek tadi bapak sudah makan dikasih sama orang yang sedang lewat".Lalu ia berbincang dengan bapak tersebut sembaring menunggu hujan reda dan bertanya kepada bapak itu."Pak, kenapa bapak bekerja keras sekali hingga larut malam? apa bapak tidak kecapean? " tanya dia.


Bapak pemulung itu, memandang anak itu dengan mata yang penuh melas dan hikmah, lalu menjawab, "dek, hidup ini memang tidak selalu mudah dan mulus. Setiap hari bapak bekerja keras mencari nafkah, tapi bapak tidak pernah menyerah. Bapak tahu, kalau Bapak tidak berusaha dan menyerah, maka bapak tidak akan punya apa-apa untuk hidup. Begitu juga dengan kamu, Dek. Sekolah itu seperti pekerjaan, tugasnya mungkin terasa sedikit agak berat, tapi jika kamu tidak berusaha dan malas-malasan untuk sekolah, kamu tidak akan bisa meraih apa-apa."


Dia terdiam, mendengarkan kata-kata bapak pemulung itu. "Tapi, Pak, saya merasa sekolah itu membosankan. Saya sangat malas untuk jalanin sekolah. 


Bapak itu tersenyum, " Saya mengerti, Dek.Bapa juga ngalamin apa yang kamu alami sekarang, Bapak dulu juga malas untuk sekolah dan sangat tidak suka sekolah, Dan akhirnya bapak memutuskan putus sekolah di kelas 9 smp, dan karena bapak hanyak sekolah sampai kelas 9 bapak melamar kerja tidak ada yang mau menerima bapak, ya akhirnya bapak seperti ini sekarang hanya mencari sampah dipinggir jalan, dia pun terdiam mendengar cerita bapak tersebut, dan bapak itu memberi pertanyaan ke anak itu "Tapi tahu gak kamu? Setiap hari saya mencari barang-barang yang orang buang, dan kadang saya menemukan barang-barang yang berharga. Sama seperti adek yang pergi ke sekolah, mungkin adek merasa bahwa banyak hal yang tidak berguna, tetapi percayalah, setiap pelajaran, setiap tugas yang kamu kerjakan, itu adalah bekal dan kunci kesuksesan untuk masa depanmu. Kamu tidak akan tahu manfaatnya sampai suatu hari nanti."


Ia merasa ada sesuatu yang menyentuh hatinya dan mengubah mindset nya.Bapak pemulung itu benar. Mungkin selama ini ia terlalu cepat menyerah dan tidak melihat potensi yang ada di dalam dirinya.Ia pun mulai berpikir, mungkin selama ini ia tidak melihat sekolah sebagai kesempatan pintu untuk menuju masa depan, tetapi sebagai beban yang berat.


Setelah berbicara dengan Bapak pemulung itu, ia merasa sangat berbeda. Ia memutuskan untuk berusaha lebih giat ke sekolah. Dan Tugas-tugas sekolah yang dulu terasa membebankan dia dan membosankan, kini ia hadapi dengan semangat. Meski terkadang juga tetap merasa lelah, ia selalu ingat dengan nasihat dan perkataan Bapak pemulung itu: "Jika kamu tidak mau berusaha, kamu tidak akan punya apa-apa."


Seiring jalannya waktu, nilai-nilai dia mulai membaik. Dan ia berhasil naik kelas 9 dengan nilai yang lumayan memuaskan, Ia juga mulai merasa lebih percaya diri dan yakin bahwa usaha yang ia lakukan tidak akan sia-sia. Terkadang, di tengah perjalanan hari-harinya yang sulit, ia teringat pada Bapak pemulung itu, yang mengajarkannya bahwa dalam setiap kesulitan, ada pelajaran berharga yang dapat bisa diambil.


Ia pun sering menemukan temannya yang malas untuk sekolah dan tidak mau berusaha untuk meraih impiannya, dia selalu menasehati temanya dengan nasehat seperti yang diberikan kepada dia dari bapak pemulung, "Jika kamu tidak mau berusaha, kamu tidak akan punya apa-apa." Setelah itulah teman-temanya menjadi semangat menjalani sekolahnya berkat perkataan dan nasehat yang ia berikan.


Dan dia tahu, bahwa suatu hari nanti, ia akan mencapai impian-impiannya berkat tekad dan usaha yang tidak pernah berhenti, seperti Bapak pemulung yang terus bekerja keras meskipun hidupnya penuh tantangan.

No comments:

Post a Comment